Alasan Hak Tinggi Berbahaya – Mengenakan sepatu hak tinggi mungkin modis dan membuat Anda merasa lebih tinggi dan seksi, tetapi berapa harganya?
Sepatu dengan hak tinggi bisa menimbulkan berbagai masalah pada kaki sekaligus mengurangi keseimbangan dan memperbesar kemungkinan terjadinya cedera.
Beberapa keluhan yang sering dirasakan adalah nyeri di kaki, punggung, dan telapak kaki. Penggunaan yang berkepanjangan pun bisa mengakibatkan perubahan pada struktur kaki.
Seperti menimbulkan bunion, hammertoe, neuroma, equinus, serta kondisi lain yang mungkin membutuhkan tindakan bedah.
8 Alasan Hak Tinggi Berbahaya Jika Terlalu Sering Dipakai
Selain menyebabkan cedera, sepatu berhak tinggi memberikan beban yang berlebihan pada punggung serta bagian bawah tubuh yang dapat berdampak besar pada postur, cara berjalan, dan keseimbangan.
1. Postur
Sepatu berhak tinggi membentuk posisi kaki Anda menjadi plantarfleksi (menghadap ke bawah), yang meningkatkan tekanan pada bagian depan kaki.
Hal ini memaksa Anda untuk menyesuaikan bagian tubuh lainnya untuk mengimbangi perubahan keseimbangan.
Saat tubuh bagian bawah condong ke depan untuk menjaga keseimbangan, tubuh bagian atas harus condong ke belakang sebagai penyeimbang.
Akibatnya, keselarasan tubuh Anda terganggu, menciptakan postur yang kaku dan tidak alami, alih-alih postur yang rileks dan netral.
2. Gaya Berjalan
Langkah normal melibatkan gerakan kaki dari tumit ke bola, mendorong dengan jari-jari kaki. Saat berjalan dengan sepatu hak tinggi, posisi plantarfleksi kaki mencegah Anda mendorong tanah secara efisien.
Perubahan posisi kaki yang tidak alami ini menyebabkan otot fleksor pinggul bekerja lebih keras untuk mendorong tubuh ke depan.
Lutut Anda juga perlu lebih tertekuk, menyebabkan otot lutut Anda bekerja lebih keras dari biasanya.

3. Keseimbangan
Berjalan dengan sepatu hak tinggi bisa seperti berjalan di atas balok keseimbangan. Dibutuhkan banyak keseimbangan dan ketepatan untuk menavigasi berbagai permukaan, ketinggian, dan tanjakan.
Jika bergerak cepat, Anda perlu memberikan beban yang lebih besar pada bola kaki Anda agar tetap stabil.
Dengan berjalan jinjit, Anda berisiko mengalami kerusakan pada tulang dan jaringan ikat di bawahnya.
Stiletto khususnya menantang, karena tumitnya yang seperti tongkat hanya memberikan sedikit dukungan atau stabilitas.
Stiletto secara inheren memaksa kaki dan pergelangan kaki Anda ke posisi supinasi (terentang ke luar), sehingga meningkatkan risiko terjatuh dan pergelangan kaki terkilir.
4. Punggung
Bentuk punggung lengkung S yang normal berfungsi sebagai peredam kejut, mengurangi tekanan pada tulang belakang dan panggul akibat beban.
Sepatu hak tinggi menyebabkan tulang belakang lumbar di punggung bawah menjadi rata sekaligus memaksa tulang belakang toraks di punggung tengah ke posisi hiper-melengkung.
Untuk mengimbangi hal ini (terutama jika Anda telah memakai sepatu hak tinggi sepanjang hari dan mulai lelah), Anda perlu mencondongkan tubuh ke depan untuk mengurangi tekanan pada punggung.
Posisi yang buruk pasti akan menyebabkan penggunaan otot punggung yang berlebihan dan meningkatkan risiko nyeri punggung kronis.
5. Pinggul
Otot-otot fleksor pinggul terletak di bagian depan atas paha Anda. Mengenakan sepatu hak tinggi memaksa mereka untuk terus-menerus menekuk lutut.
Meskipun Anda mungkin menganggap ini sebagai “melatih” fleksor pinggul dan otot betis terkait, penggunaan otot-otot ini secara kronis dapat menyebabkannya memendek dan berkontraksi.
Hal ini dapat berkontribusi pada perkembangan nyeri punggung bawah dan pinggul.
6. Lutut
Osteoartritis lutut (“artritis keausan”) jauh lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Sebagian besar penyebabnya dapat dikaitkan dengan penggunaan sepatu hak tinggi.
Sepatu hak tinggi meningkatkan jarak dari lantai ke lutut, menyebabkan torsi lutut (gaya rotasi) dan kompresi yang berlebihan.
Pada sepatu hak tinggi, posisi lutut yang terus-menerus tertekuk akan menyebabkan tibia (tulang kering) berputar ke dalam, sebagian untuk menjaga keseimbangan.
Perubahan posisi ini menyebabkan kompresi lutut medial (bagian dalam), lokasi umum osteoartritis.
7. Pergelangan Kaki
Sepatu hak tinggi membatasi gerak dan kekuatan sendi pergelangan kaki. Saat mengenakan sepatu hak tinggi, otot betis (otot gastrocnemius dan soleus) memendek karena ketinggian yang berlebihan, sehingga kehilangan tenaga saat mencoba mendorong kaki ke depan.
Perubahan posisi pergelangan kaki juga dapat menyebabkan kontraksi tendon Achilles di tempat perlekatannya pada tulang tumit (kalkaneus).
Seiring waktu, konsekuensi umum dari hal ini adalah kondisi peradangan yang dikenal sebagai tendonitis Achilles insersional.
8. Kaki
Saat kaki diletakkan dalam posisi menghadap ke bawah, tekanan yang signifikan akan diberikan pada bagian plantar (bawah) kaki depan. Tekanan akan meningkat seiring dengan tinggi tumit.
Peningkatan tekanan ini juga dapat menyebabkan nyeri atau kelainan bentuk kaki seperti bunion dan neuroma.
Supinasi kaki juga dapat mengubah kesejajaran tendon Achilles dan menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai deformitas Haglund (pembesaran tulang tumit).
Sepatu hak tinggi juga akan menyebabkan tendon dan ligamen yang menopang lengkungan kaki menegang.
Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri pada lengkungan kaki, suatu kondisi yang disebut plantar fasciitis. (Fahma Ardiana)
Leave a Comment