Penyebab Sakit Kepala – Makanan, cahaya terang, atau stres dapat berperan dalam sakit kepala Anda.
Mengidentifikasi pemicu dapat membantu Anda menghindarinya. Saat sakit kepala parah menyerang, Anda hanya ingin mengakhirinya.
Rasa sakit yang berdenyut dan menyakitkan dapat melemahkan dan mengakibatkan Anda tidak dapat menghadiri janji temu, pekerjaan, atau waktu bersama keluarga dan teman.
Terlepas dari apakah Anda rentan terhadap migrain, sakit kepala tegang, atau sakit kepala cluster. Anda mungkin dapat mengurangi frekuensinya dengan mengidentifikasi apa yang menyebabkannya.
5 Penyebab Sakit Kepala yang Paling Sering Terjadi
Berikut ini adalah pemicu paling umum untuk setiap jenis sakit kepala ini.
1. Stres
Stres dapat menyebabkan otot-otot tegang di bahu dan leher, yang sering kali menyebabkan sakit kepala tegang.
Saat sakit kepala tegang menjadi sering, nyeri di otot bahu dan leher dirasakan oleh otak sebagai nyeri di kepala.
Rasa lapar itu sendiri dapat memicu migrain atau sakit kepala tegang. Namun, mengonsumsi makanan tertentu dapat memicu migrain.
Bisa jadi hanya satu jenis makanan atau banyak makanan, seperti alpukat, pisang, keju, cokelat, jeruk, ikan haring, produk olahan susu, dan bawang.
Makanan olahan dengan nitrit, nitrat, pewarna makanan kuning, atau monosodium glutamat bisa jadi sangat bermasalah.
2. Lingkungan

Faktor lingkungan seperti cahaya terang, asap, kelembapan, aroma yang menyengat, atau cuaca dingin dikaitkan dengan sakit kepala migrain.
Orang dengan sakit kepala cluster sering kali menyadari bahwa sakit kepala mereka terjadi karena perubahan musim tertentu.
3. Hormon
Perubahan kadar estrogen dikaitkan dengan migrain pada wanita, dan wanita lebih sering menderita migrain daripada pria. Siklus menstruasi mungkin terkait dengan migrain pada wanita yang lebih muda.
Kadar estrogen yang bervariasi selama perimenopause terkadang dapat memicu migrain pada wanita yang belum pernah mengalaminya sebelumnya.
Terapi estrogen juga dapat menjadi pemicu migrain. Menopause tampaknya mengakhiri migrain pada sebagian besar wanita.
4. Penarikan kafein
Jika Anda biasanya mengonsumsi kafein dalam kopi atau teh, menghentikan asupan secara tiba-tiba dapat memicu migrain.
Hal ini mungkin karena kafein menyebabkan pembuluh darah menyempit. Tanpa kafein, pembuluh darah melebar dan menonjol keluar setiap kali terjadi detak jantung, yang merupakan alasan utama nyeri hebat akibat migrain.
5. Kurang tidur
Kurang tidur dikaitkan dengan migrain dan sakit kepala tegang. Bagi penderita migrain, tertidur sering kali dapat menghentikan serangan atau setidaknya mengurangi keparahan nyeri.
Tips yang Harus Anda Lakukan
Mengenali pemicu sakit kepala dapat membantu Anda terhindar dari sakit kepala di kemudian hari.
Namun, mengidentifikasi pemicu bisa jadi sulit, terutama jika Anda mengalaminya lebih dari satu (seperti beberapa jenis makanan).
Cobalah membuat buku harian untuk mencatat hari, waktu, gejala, dan keadaan seputar sakit kepala (apa yang Anda makan? di mana itu terjadi?).
Jika menghindari pemicu tidak cukup untuk mengatasi sakit kepala, konsultasikan dengan dokter Anda.
Ada banyak obat resep serta perawatan tanpa pil (akupunktur, meditasi, biofeedback, terapi relaksasi) yang dapat membantu mengurangi frekuensi sakit kepala.
Dan Anda perlu melakukan lebih dari itu: Pastikan Anda cukup tidur, berolahraga, makan makanan sehat, batasi asupan alkohol, dan kurangi stres.
Sakit kepala adalah kondisi hipersensitivitas, jadi Anda memerlukan keseimbangan dalam sistem tubuh untuk melawan pemicu. (Fahma Ardiana)
Leave a Comment