Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul saat berpuasa adalah sariawan. Kondisi ini tentu dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi Anda.
Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai faktor penyebab sariawan ketika berpuasa dan metode yang aman untuk mengatasinya.
Faktor Penyebab Sariawan saat Berpuasa
Sariawan adalah sebuah luka kecil yang muncul di jaringan lunak mulut, seperti pada bibir, bagian dalam pipi, lidah, gusi, dan langit-langit mulut.
Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal sebagai stomatitis aftosa dan dapat menimbulkan rasa sakit yang menyulitkan Anda untuk makan, minum, atau berbicara.
Hingga saat ini, penyebab pasti sariawan masih belum diketahui. Beberapa faktor yang dapat memicu munculnya sariawan termasuk luka kecil akibat tergigit, penggunaan sikat gigi yang terlalu keras, atau reaksi terhadap jenis makanan tertentu.
Selama bulan puasa, ada beberapa kondisi atau kebiasaan yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami sariawan.
1. Kekurangan Gizi
Tidak tercukupinya kebutuhan vitamin B12, folat, dan zat besi saat sahur dan berbuka puasa dapat menyebabkan terbentuknya sariawan.
2. Mulut Kering
Kurangnya asupan cairan saat berpuasa menyebabkan mulut menjadi kering, yang dapat mengiritasi jaringan lunak di mulut.
3. Kebersihan Mulut yang Kurang Baik
Sisa makanan yang tertinggal di gigi dapat mendukung pertumbuhan bakteri dan plak yang memicu sariawan.
4. Konsumsi Makanan Asam atau Pedas
Makanan yang memiliki rasa asam atau pedas serta tekstur keras bisa mengakibatkan luka di mulut.
5. Stres
Tekanan fisik dan emosional selama puasa dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan berkontribusi pada munculnya sariawan.
Cara Mengatasi Sariawan saat Berpuasa
Mengatasi sariawan ketika berpuasa memerlukan perhatian khusus karena ada batasan dalam mengonsumsi obat-obatan di siang hari.
Berikut adalah beberapa langkah untuk menyembuhkan sariawan dengan lebih cepat saat puasa.
1. Jaga Kebersihan Mulut dengan Teliti
Penumpukan sisa makanan di antara gigi meningkatkan risiko sariawan dan dapat menyebabkan masalah lain, seperti bau mulut saat berpuasa.
Pastikan Anda menyikat gigi dengan teknik yang benar, menggunakan sikat gigi yang memiliki kepala kecil dan bulu lembut agar bisa menjangkau sela-sela gigi dengan baik.
Jangan lupakan juga untuk membersihkan lidah Anda, karena dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri penyebab sariawan. Gunakan alat pembersih lidah khusus setelah menyikat gigi.
2. Gunakan Obat Kumur Antiseptik

Obat kumur yang bersifat antiseptik bisa membantu membersihkan bakteri di mulut dan mencegah infeksi lebih lanjut.
Gunakan obat kumur setelah sahur dan saat berbuka untuk hasil yang maksimal. Anda juga bisa berkumur di siang hari untuk meredakan sariawan, tetapi gunakan dengan hati-hati agar tidak menelan obat kumur tersebut.
3. Oleskan Gel untuk Sariawan
Gel yang diaplikasikan langsung pada sariawan tidak membatalkan puasa jika digunakan dalam jumlah wajar.
Sebuah penelitian dalam Open Dentistry Journal (2018) menunjukkan bahwa gel yang mengandung 20% benzocaine efektif dalam mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh sariawan.
Anda juga dapat menggunakan gel yang mengandung kortikosteroid, seperti hydrocortisone, untuk mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan sariawan.
4. Kompres Dingin
Jika sariawan sangat menyakitkan, Anda bisa menggunakan kapas yang dicelupkan dalam air dingin untuk mengompres area yang terkena.
Ini dapat memberikan kenyamanan dengan mengurangi nyeri akibat peradangan. Alternatif lain, Anda bisa mengompres daerah yang sakit dengan es batu yang dibungkus dengan kain kecil.
Pastikan Anda tidak menelan airnya agar puasa Anda tidak batal.
5. Memilih Makanan yang Aman
Saat berbuka puasa, sering kali kita memilih hidangan yang dapat menyebabkan iritasi pada mulut, seperti aneka gorengan dan sambal yang pedas.
Untuk mencegah sariawan yang muncul selama berpuasa menjadi semakin parah, makanan yang Anda pilih untuk berbuka dan sahur sebaiknya tidak pedas dan tidak memiliki tekstur yang keras.
Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang lebih lembut guna mengurangi gesekan pada area yang terkena sariawan, contohnya adalah sup ayam atau bubur kacang hijau.
6. Meningkatkan Asupan Nutrisi Selama Puasa
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal for Vitamin and Nutrition Research (2022) mengungkapkan bahwa vitamin B12 dapat membantu dalam penyembuhan sariawan yang sering terjadi.
Pastikan untuk memilih makanan yang kaya akan vitamin B12 saat sahur dan berbuka, seperti dada ayam, telur, daging sapi, ikan tuna, dan susu rendah lemak.
Sebagai tambahan, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi multivitamin yang mengandung folat dan zat besi selama bulan puasa untuk mendukung proses penyembuhan sariawan.
7. Memastikan Asupan Air yang Cukup pada Sahur dan Berbuka
Kekeringan pada mulut dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya sariawan. Jadi, pastikan untuk cukup minum air pada saat sahur dan berbuka sehingga kelembapan mulut dan bibir tetap terjaga selama berpuasa.
Gunakan pendekatan 2-4-2 untuk mencapai target 8 gelas air dalam sehari, yaitu dengan meminum 2 gelas saat berbuka, 4 gelas dari waktu makan malam sampai sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur.
Dengan menerapkan beberapa saran di atas, sariawan biasanya akan sembuh dalam beberapa hari.
Namun, jika sariawan tidak kunjung sembuh atau sering kambuh, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Fahma Ardiana)
Leave a Comment