Cara Menghadapi Orang Egois dengan Bijak

Cara Menghadapi Orang Egois – Apakah Anda memiliki orang yang egois dalam hidup Anda?

Orang yang menunjukkan keegoisan cenderung memiliki pola bertindak demi kepentingan pribadi mereka tanpa mempedulikan siapa pun yang mungkin mereka sakiti.

Menjalin hubungan dengan orang yang egois dan tampaknya tidak peduli dengan Anda atau kebutuhan Anda bisa melelahkan dan menyakitkan.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan orang berperilaku egois.

Jika Anda terpengaruh oleh perilaku egois seseorang, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri Anda dalam hubungan tersebut.

Apa Itu “Orang Egois”?

Keegoisan dapat didefinisikan sebagai sifat yang menyebabkan seseorang sering bertindak demi kepentingan pribadi mereka tanpa mempedulikan dampak tindakan mereka terhadap orang lain.

Beberapa tanda orang yang egois antara lain:

1. Tidak peduli bagaimana perilakunya berdampak pada orang lain

2. Terus-menerus bertindak demi kepentingan diri sendiri alih-alih memenuhi kebutuhan orang lain

3. Tidak berempati terhadap penderitaan orang lain

4. Tidak menunjukkan penyesalan ketika menyakiti orang lain

5. Menggunakan taktik manipulasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan

6. Selalu meminta bantuan tetapi tidak pernah membalasnya

7. Bersikap tidak baik, atau kebaikan mereka harus dibayar mahal

8. Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan

9. Tidak mau memberi kembali kepada orang lain

10. Merasa berhak untuk selalu mendapatkan apa yang diinginkan, meskipun itu berarti orang lain akan ditindas

Cara Menghadapi Orang Egois

Jika Anda memiliki orang yang egois dalam hidup Anda, kemungkinan besar mereka pernah menyakiti Anda, entah mereka menyadarinya atau tidak.

Berikut beberapa kiat yang dapat Anda gunakan untuk menghadapi orang-orang egois dalam hidup Anda.

1. Jangan Menganggapnya Pribadi

Pahami bahwa orang yang egois berperilaku demi kepentingan pribadi mereka sendiri, terlepas dari bagaimana Anda berperilaku.

Keegoisan mereka bukanlah kesalahan Anda. Cobalah untuk tidak menganggap perilaku mereka pribadi atau menyalahkan diri sendiri.

2. Tetapkan Batasan yang Jelas

Menetapkan, dan mematuhi, batasan pribadi dapat membantu Anda mengurangi dampak perilaku orang yang egois.

Misalnya, Anda mungkin memiliki orang yang egois dalam hidup Anda yang memanipulasi Anda untuk meminjamkannya uang, tetapi tidak berniat mengembalikannya bahkan ketika Anda membutuhkannya.

Dalam skenario ini, Anda dapat mempertimbangkan untuk menetapkan batasan bahwa Anda tidak akan lagi mendukung orang ini secara finansial.

Menetapkan batasan terkadang bisa lebih drastis, seperti meninggalkan hubungan. Hanya Anda yang tahu apa yang terbaik untuk hidup Anda.

Tetapi banyak orang merasa bahwa mereka perlu membuat keputusan sulit untuk menyingkirkan orang yang egois dari hidup mereka demi kesejahteraan mereka sendiri.

3. Berlatihlah Menerima

Pahami bahwa, terutama jika mereka hidup dengan kondisi kesehatan mental, mungkin tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mengubah perilaku orang tersebut.

Satu-satunya orang yang perilakunya dapat Anda kendalikan adalah diri Anda sendiri.

Andalah yang memutuskan apakah Anda ingin mengkonfrontasi orang tersebut tentang perilaku egoisnya atau tidak.

Tetapi Anda mungkin mendapati bahwa konfrontasi tidak mengubah perilaku orang tersebut seperti yang Anda harapkan.

Membiasakan penerimaan dalam situasi seperti ini memang sulit, tetapi mungkin perlu.

4. Dapatkan Edukasi

Terutama jika orang tersebut berperilaku egois karena kondisi kesehatan mental, mempelajari lebih lanjut tentang kondisinya mungkin bermanfaat.

Mendapatkan edukasi tentang akar penyebab perilaku egois dapat membantu Anda berempati terhadap orang tersebut serta pemahaman yang lebih mendalam bahwa perilakunya bukanlah kesalahan Anda.

Komunikasi asertif adalah keterampilan yang mungkin membutuhkan waktu untuk dikembangkan.

Mempraktikkan komunikasi asertif memungkinkan Anda menetapkan batasan yang jelas dan mengungkapkan perasaan Anda kepada seseorang.

Jika Anda mampu berkomunikasi dengan cara yang memungkinkan Anda membela diri sendiri, hal ini dapat membantu Anda berkomunikasi secara efektif dengan orang yang egois. (Fahma Ardiana)