Bahaya santan berlebihan harus Anda perhatikan terutamaa saat lebaran atau hari Raya Idul Fitri karena biasanya banyak masakan dengan santan seperti rendang dan opor.
Santan adalah tambahan bumbu yang banyak disukai oleh banyak orang karena rasa gurih dan nikmatnya.
Namun, apakah Anda mengetahui bahwa ada beberapa risiko terkait santan yang perlu diperhatikan terutama jika mengonsumsinya dalam jumlah banyak?
Salah satu risiko dari santan jika dikonsumsi secara berlebihan adalah dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare.
Hal ini disebabkan oleh kandungan lemak yang tinggi dalam santan, yang membuatnya lebih sulit untuk diproses oleh tubuh.
Mari kita pelajari lebih dalam tentang bahaya santan bagi kesehatan melalui artikel berikut ini hingga tuntas.
Potensi Bahaya Santan Ketika Dimakan Terlalu Banyak
Apakah santan berbahaya bagi kesehatan? Mengingat tingginya kadar lemak jenuh yang ada, sangat penting untuk membatasi konsumsi makanan yang menggunakan santan agar tidak timbul masalah kesehatan.
Berbagai gangguan kesehatan yang mungkin timbul akibat konsumsi santan berlebihan antara lain:
1. Diare
Risiko pertama dari santan jika dimakan terlalu banyak adalah kemungkinannya memicu diare. Kandungan lemak tinggi di dalam santan dapat menyebabkan kesulitan pencernaan di lambung.
Selain itu, konsumsi santan yang berlebihan dapat meningkatkan kadar air dalam usus, berpotensi mengganggu proses pengentalan feses.
2. Naiknya Asam Lambung
Karena lemak yang sulit dicerna ini, orang yang mengalami maag atau GERD sebaiknya memperhatikan asupan santan mereka agar tidak meningkatkan asam lambung, menyebabkan perut kembung, hingga merasakan gejala heartburn atau nyeri di ulu hati.
3. Jerawat
Risiko lain dari konsumsi santan yang perlu diwaspadai adalah peningkatan kemunculan jerawat. Keterlebihan santan dapat mengakibatkan peningkatan produksi minyak alami di wajah, yang berpotensi menyebabkan komedo, menyumbat pori-pori, hingga memicu jerawat.
4. Kenaikan Berat Badan
Santan kaya akan lemak dan kalori, sehingga dapat berkontribusi terhadap peningkatan berat badan bila dimakan berlebihan.
Untuk menghindari efek ini, disarankan untuk membatasi makanan yang mengandung santan dan rutin melakukan olahraga.
5. Hipertensi
Tekanan darah tinggi dapat menjadi dampak lain dari mengonsumsi santan secara berlebihan. Ini terjadi karena asam lemak jenuh dalam santan dapat menumpuk dan membentuk plak di arteri yang meradang, berisiko mempersempit atau bahkan menyumbat aliran darah.
Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, kondisi ini pun dapat meningkatkan peluang terjadinya stroke ringan.
6. Risiko Penyakit Jantung
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, konsumsi santan secukupnya dapat membantu mempertahankan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.
Namun, asupan santan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kadar kolesterol jahat dalam darah, meningkatkan risiko penyakit jantung.
Oleh karena itu, penting untuk mengatur konsumsi santan agar tidak berlebih.
Pentingnya Mengatur Konsumsi Santan untuk Kesehatan
Untuk menghindari risiko-risiko yang telah dijelaskan, sangat penting bagi setiap orang untuk memperhatikan batasan dalam mengonsumsi santan.
Lantas, berapa jumlah aman santan yang sebaiknya dikonsumsi? Menurut American Heart Association, batas asupan lemak jenuh yang disarankan adalah sekitar 5-6% dari total kalori harian.
Jika kebutuhan kalori Anda adalah 2.000 kalori, maka konsumsi lemak jenuh yang ideal adalah tidak lebih dari 120 kalori atau sekitar 13,3 gram per hari, yang setara dengan kurang lebih 60 gram santan per hari.
Penting untuk diingat bahwa kebanyakan makanan yang Anda konsumsi setiap hari sudah mengandung lemak jenuh.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membatasi asupan santan di bawah 60 gram setiap hari. Daripada mengonsumsi santan secara berlebihan, lebih baik Anda memilih pilihan makanan sehat yang kaya akan gizi seimbang demi menjaga kesehatan tubuh.
Jika Anda merasakan masalah kesehatan, segeralah mengunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan medis yang sesuai dari dokter. (Fahma Ardiana)
Leave a Comment