Kuku Tidak Sehat Bisa Jadi Tanda Penyakit – Bagi sebagian orang, terutama wanita, penampilan kuku dianggap penting dalam menunjang estetika.
Namun, ada juga banyak individu yang tidak menganggapnya sebagai hal yang perlu diperhatikan secara khusus.
Sebagian dari mereka cenderung mengabaikan kesehatan kukunya, bahkan jarang membersihkannya dan tidak memberikan perhatian terhadap kesehatannya.
Ciri-Ciri Kuku Tidak Sehat yang Menjadi Tanda Penyakit
Padahal, kondisi kuku bisa mencerminkan adanya penyakit atau masalah medis tertentu di dalam tubuh.
Berikut adalah 7 kondisi kesehatan yang bisa dikenali melalui kuku Anda.
1. Kuku yang Terlihat Pucat
Kuku yang sehat biasanya berwarna merah muda dengan sedikit kegelapan di bagian tepinya. Sebaliknya, kuku yang pucat, termasuk ujung jari, bisa menjadi tanda bahwa kondisi kesehatan tidak optimal.
Pucatnya kuku sering kali terjadi akibat aliran darah yang menurun ke bagian ujung tubuh. Salah satu penyebabnya adalah anemia, yang disebabkan oleh rendahnya kadar hemoglobin dalam sel darah merah.
Masalah jantung pun bisa mengakibatkan kuku dan ujung jari tampak pucat, karena jantung tidak mampu memompa darah dengan baik ke sana.
2. Kuku Berwarna Kebiru-biruan
Kuku yang berwarna kebiruan merupakan tanda tidak sehat. Kondisi ini menandakan bahwa tubuh Anda kekurangan oksigen, mirip dengan tampilan wajah yang kebiruan, disertai sesak napas.
Mungkin saja Anda mengalami kondisi yang menyebabkan kekurangan oksigen, sehingga kuku menjadi biru.
Beberapa penyakit yang dapat diidentifikasi dari kuku berwana biru contohnya masalah paru-paru atau jantung.
3. Kuku Berwarna Kuning
Kuku yang kuning dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan. Beberapa kondisi yang bisa mengakibatkan kuku berwarna kuning.
Antara lain psoriasis, gangguan paru-paru, masalah tiroid, gangguan hati, maupun infeksi jamur pada kuku.
4. Garis Hitam pada Kuku

Apabila ada garis hitam vertikal di kuku, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Karena bisa jadi Anda mengalami melanoma, jenis kanker kulit yang tergolong agresif dan sulit diobati.
Namun, jika terdeteksi lebih awal dan ditangani dengan tepat, prognosis untuk penderita melanoma bisa lebih baik.
5. Kuku Kering, Pecah-pecah, atau Rapuh
Infeksi jamur pada kuku dapat mengakibatkan kuku menjadi pecah dan berwarna kuning. Pengobatan infeksi jamur kuku cukup menantang dan umumnya memerlukan waktu yang lama.
Jika kuku yang pecah juga berubah bentuk seperti menjadi kering, rapuh, atau bergelombang, itu menunjukkan adanya masalah kesehatan.
Seringkali, kondisi ini dicurigai disebabkan oleh gangguan tiroid. Selain itu, kekurangan nutrisi seperti vitamin dan mineral juga dapat menjadi penyebabnya.
6. Kuku yang Membentuk Cakar
Banyak orang tua yang tidak lagi merawat kuku secara teratur, sehingga jaringan kuku bisa menebal, melengkung, dan berwarna kekuningan.
Hal tersebut yang menyebabkan kuku terasa seperti cakar.
7. Kuku yang Cekung atau Cembung
Kuku yang memiliki bentuk cekung seperti sendok dapat menjadi tanda adanya anemia karena kekurangan zat besi.
Di samping anemia yang diakibatkan oleh zat besi yang rendah, kuku cekung juga bisa menjadi sinyal dari berbagai kondisi kesehatan lain.
Termasuk penyakit jantung, lupus eritematosus, dan hipotiroidisme, yang merupakan keadaan di mana tingkat hormon tiroid berada di bawah normal.
Jika kuku dan jari Anda muncul dengan bentuk cembung yang berlebihan, hal ini mungkin disebabkan karena pasokan oksigen yang tidak memadai dalam jangka panjang.
American Academy of Dermatology Association (AADA) mengindikasikan bahwa masalah ini bisa terkait dengan gangguan jantung dan masalah paru-paru seperti infeksi, peradangan, atau kanker.
Kuku yang cembung dan diiringi pembesaran pada ujung jari sering kali disebut sebagai clubbing.
Jika pangkal kuku mengalami pembengkakan yang disertai kemerahan dan nyeri, ini mungkin akibat dari kuku yang tumbuh ke dalam, sehingga menekan jaringan kulit di sekelilingnya, mengakibatkan peradangan.
Di Indonesia, kondisi ini lebih sering disebut cantengan. Selain cantengan, pembengkakan kuku juga dapat terjadi karena peradangan yang disebabkan oleh lupus eritematosus.
Kuku yang terlalu pendek dan tidak terawat dapat disebabkan oleh kebiasaan menggigit kuku. Kebiasaan ini sering kali mencerminkan adanya masalah psikologis, seperti gangguan kecemasan.
Orang yang mengalami gangguan kecemasan cenderung menggigit kuku mereka sebagai cara untuk meredakan rasa cemas saat menghadapi situasi tertentu.
Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional, seperti psikolog, untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
Kini, Anda telah memahami berbagai penyakit yang dapat diidentifikasi melalui keadaan kuku. Gejala penyakit pada kuku tidak boleh diabaikan.
Untuk mengetahui penyebab pasti dari kondisi kuku yang tidak sehat, sebaiknya berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kulit. (Fahma Ardiana)
Leave a Comment