Manfaat Tahu – Tahu, atau tofu, adalah makanan populer yang berasal dari kedelai. Tahu dihasilkan dengan cara mengentalkan susu kedelai yang baru, kemudian ditekan hingga berbentuk balok yang keras.
Setelah itu, bahan ini didinginkan, mirip dengan pembuatan keju dari susu yang melalui proses pengentalan dan pemadatan.
Sebagai bahan pokok dalam masakan Thailand dan Cina, tahu dapat dimasak dengan berbagai cara untuk mengubah teksturnya dari halus dan lembut menjadi renyah.
Profil Nutrisi Tahu
Satu porsi tahu kukus seberat 100 g mengandung:
- 73 kkal / 304 KJ
- 8,1 g protein
- 0,8 g lemak tak jenuh tunggal
- 4,2 g lemak
- 0,5 g lemak jenuh
- 2 g lemak tak jenuh ganda
- 0,7 g karbohidrat
Kadar kalsium dalam tahu bervariasi, jadi periksa label dan cari produk yang ‘mengandung kalsium’.
Ini berarti kalsium klorida (E509) atau kalsium sulfat (E516) telah ditambahkan ke dalam produk.
7 Manfaat Tahu Paling Penting
Dibawah ini adalah pembahasan mengenai beberapa manfaat tahu yang paling penting untuk Kesehatan.
1. Sumber Protein Nabati ‘Lengkap’
Kedelai, serta tahu, adalah sumber protein dari tanaman yang sangat berguna, karena menyediakan semua sembilan asam amino penting yang diperlukan untuk pertumbuhan, perbaikan, dan fungsi seperti sistem kekebalan tubuh.
Kualitas pencernaan protein yang ada dalam kedelai, yang menunjukkan seberapa efektif tubuh kita menyerap protein tersebut, termasuk baik, dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat pencernaannya mungkin setara dengan protein dari hewan.
2. Sumber Senyawa Pelindung dari Tanaman
Produk berbahan kedelai, terutama tahu, kaya akan senyawa alami yang dikenal sebagai isoflavon.
Senyawa ini memiliki sifat perlindungan dan membantu mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh stres oksidatif.
Kerusakan inilah yang berperan dalam penuaan dan timbulnya sejumlah penyakit kronis. Kedelai juga mengandung senyawa tumbuhan aktif lainnya, seperti saponin.
3. Dapat Meredakan Gejala Perimenopause
Isoflavon juga sering disebut sebagai fitoestrogen. Ini berarti isoflavon meniru bentuk lemah hormon estrogen dalam tubuh.
Beberapa wanita merasakan manfaat isoflavon dalam mengatasi gejala perimenopause seperti suasana hati yang buruk dan rasa panas di dada.
Genetika, mikrobiota usus, dan faktor lingkungan berperan besar dalam bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap makanan tertentu.
Jadi, hingga saat ini kita belum dapat memastikan apakah pola makan yang kaya akan makanan fitoestrogen bermanfaat bagi semua wanita.
4. Dapat Mendukung Kesehatan Jantung
Menggunakan kacang-kacangan secara rutin, termasuk kedelai, berkaitan dengan penurunan risiko terkena penyakit jantung.
Hal ini diduga karena kacang-kacangan merupakan sumber fitokimia dan serat yang kaya.
5. Dapat Membantu Mengelola Kolesterol
Mengonsumsi makanan kaya isoflavon secara teratur, seperti tahu, telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol.
Studi menunjukkan hal ini mencakup penurunan lipoprotein densitas rendah (LDL), jenis yang sering disebut sebagai kolesterol ‘jahat’, serta kolesterol total.
7. Dapat Mendukung Manajemen Gula Darah
Sebuah studi terhadap wanita pascamenopause yang mengonsumsi 100 mg isoflavon kedelai setiap hari menunjukkan penurunan kadar gula darah puasa sebesar 15 persen dan kadar insulin sebesar 23 persen.
Demikian pula, wanita pascamenopause penderita diabetes yang mengonsumsi suplemen protein kedelai terisolasi menunjukkan penurunan kadar insulin puasa, resistensi insulin, dan peningkatan manajemen kolesterol.
Namun, studi lain menghasilkan temuan yang beragam dengan meta-analisis yang menunjukkan masih banyak yang perlu kita pelajari di bidang ini.
Sementara itu, tampaknya mengonsumsi makanan kedelai seperti tahu mungkin bermanfaat, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.
Apakah Tahu Aman untuk Semua Orang?
Tahu umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang, kecuali jika Anda memiliki alergi kedelai, yang seharusnya dihindari.
Kedelai mungkin memiliki efek goitrogenik, yang berarti mengganggu aktivitas kelenjar tiroid.
Meskipun, dalam praktiknya, efek ini mungkin minimal. Jika Anda memiliki kondisi tiroid, Anda mungkin perlu meminimalkan asupannya. (Fahma Ardiana)
Leave a Comment