Gejala OCD Lengkap dengan Penyebab dan Pengobatannya

Fahma Ardiana

0 Comment

Link
Pembahasan mengenai gejala OCD lengkap dengan penyebab dan cara pengobatannya yang bisa Anda ketahui dan pahami.
=

Gejala OCD – Gangguan Obsesif-Kompulsif, yang sering disingkat OCD, adalah sebuah kondisi psikologis yang mengakibatkan individu mengalami pikiran dan dorongan yang berulang, yang disebut obsesi, serta perilaku yang dilakukan secara paksa, dikenal sebagai kompulsi.

Contoh perilaku kompulsif ini termasuk mencuci tangan berkali-kali setelah menyentuh barang yang dianggap kotor.

Pikiran dan perilaku ini tidak dapat dikendalikan oleh individu yang mengalami OCD. Meskipun mereka tidak mau melakukannya, terdapat perasaan ketidakberdayaan untuk menghentikannya.

Hal ini menunjukkan bahwa OCD dapat memiliki dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan penderitanya.

 

Penyebab OCD

OCD adalah gangguan kesehatan mental yang sering dijumpai pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa di seluruh dunia.

Sebagian besar orang yang didiagnosis dengan OCD mengalaminya pada usia sekitar 19 tahun, dan gangguan ini lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita.

Sayangnya, penyebab pasti dari OCD belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa teori menunjukkan bahwa faktor-faktor berikut mungkin berkontribusi terhadap timbulnya kondisi ini:

 

1. Faktor Biologis

OCD mungkin disebabkan oleh perubahan kimiawi yang terjadi secara alami dalam tubuh atau oleh fungsi otak yang tidak seimbang.

2. Faktor Genetik

Ada kemungkinan bahwa aspek genetik juga terlibat dalam perkembangan OCD, meskipun belum bisa diidentifikasi gen spesifik yang terhubung.

 

Gejala OCD

Contoh gejala OCD yaitu berupa obsesi, kompulsi, atau keduanya.
Contoh gejala OCD yaitu berupa obsesi, kompulsi, atau keduanya.

Orang-orang yang mengalami OCD umumnya menunjukkan tanda-tanda berupa obsesi, kompulsi, atau keduanya.

Gejala-gejala ini dapat memengaruhi banyak area kehidupan mereka, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan interaksi sosial.

Obsesi ditandai oleh pikiran, keinginan, atau imajinasi yang berulang dan dapat memicu perasaan cemas.

 

Sebaliknya, kompulsi merujuk pada tindakan yang dilakukan berulang kali. Mereka yang mengalami kondisi ini merasa dorongan kuat untuk melakukan aktivitas tertentu sebagai respons terhadap pikiran obsesif tersebut.

Baca Juga :  Panduan Nutrisi Susu Hamil yang Harus Diperhatikan

Kompulsi yang sering terjadi termasuk mencuci tangan secara berlebih dan berulang kali. Selain itu, mereka mungkin berfokus pada pengaturan atau penataan objek dengan cara tertentu.

Individu yang menderita OCD juga dapat terlibat dalam pemeriksaan yang dilakukan berulang, misalnya untuk memastikan bahwa pintu terkunci atau kompor sudah mati.

Gejala OCD bisa muncul secara sporadis, berkurang seiring waktu, atau bahkan bisa meningkat. Penderita sering mencoba menghindari kemunculan jaringan gejala dengan menjauhi situasi yang dapat memicu pikiran obsesif.

 

Namun, ada juga yang memilih untuk mengonsumsi alkohol atau obat penenang sebagai cara untuk mengurangi gejala yang dialami.

Banyak orang dewasa yang hidup dengan gangguan obsesi-kompulsif (OCD) menyadari bahwa perilaku mereka tidak rasional.

Namun, tidak jarang ada juga anak-anak dan orang dewasa yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami kondisi tersebut.

 

Penanganan untuk OCD

Sayangnya, OCD adalah kondisi kesehatan mental yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Meskipun demikian, orang yang mengalaminya dapat berhasil mengurangi gangguan yang memengaruhi kehidupan sehari-hari dengan berbagai metode pengobatan.

Penanganan OCD dapat mencakup penggunaan obat-obatan, terapi psikologis, atau kombinasi dari kedua pendekatan ini.

Sebagian besar individu dengan OCD melaporkan adanya perbaikan setelah menjalani perawatan, tetapi ada juga sebagian yang masih menghadapi gejala.

 

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa merujuk pada artikel yang akan memberikan langkah-langkah sederhana untuk mengatasi OCD.

Terkadang, orang yang berjuang dengan OCD juga dapat mengalami masalah kesehatan mental lain, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan dismorfik tubuh, yaitu keadaan di mana seseorang memiliki pandangan yang salah mengenai bagian tubuhnya yang dianggap tidak normal.

Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan untuk mengatasi OCD:

Baca Juga :  Menaikkan Massa Otot dengan Mudah, Bagaimana Caranya?

 

1. Psikoterapi

Psikoterapi, khususnya terapi perilaku kognitif (CBT), dapat berperan penting dalam membantu individu dengan OCD mengubah pola pikir mereka.

Terapis akan menempatkan pasien dalam situasi yang dirancang untuk memicu obsesinya. Pada saat yang sama, Anda akan belajar untuk mengurangi dan akhirnya menghilangkan pikiran atau perilaku yang berhubungan dengan OCD.

 

2. Relaksasi

Teknik relaksasi dapat dilakukan dengan meditasi, yoga, dan pijat. Metode ini dapat membantu individu untuk mengatasi gejala OCD yang disertai kecemasan.

3. Pengobatan

Dokter juga mungkin meresepkan obat psikiatri yang dikenal dengan istilah inhibitor reuptake serotonin selektif.

 

Obat-obat ini dapat membantu individu mengelola obsesi dan kompulsinya. Namun, umumnya, efek dari obat tersebut baru mulai terasa setelah dua hingga empat bulan.

Obat-obatan yang sering diresepkan yaitu citalopram, clomipramine, escitalopram, fluoxetine, fluvoxamine, paroxetine, dan sertraline.

Jika gejala masih berlanjut, dokter bisa saja merekomendasikan antipsikotik seperti aripiprazole atau risperidone.

Itulah dia pembahasan mengenai gejala OCD lengkap dengan penyebab dan cara pengobatannya. Semoga bermanfaat! (Fahma Ardiana)

Share:

Related Post

Leave a Comment