Alasan Menangis Tanpa Alasan dan Kapan Harus Mencari Bantuan

Fahma Ardiana

0 Comment

Link
Artikel ini membahas mengenai beberapa penyebab atau alasan menangis tanpa alasan dan kapan harus mencari bantuan.
=

Alasan Menangis Tanpa Alasan – Menangis tanpa alasan dapat terjadi karena perubahan hormon seperti kehamilan atau menstruasi, atau karena stres dan kurang tidur.

Ini juga mungkin merupakan tanda depresi, gangguan bipolar, atau kondisi kesehatan mental lainnya.

Lebih jarang, penyebab fisik dapat mencakup cedera otak traumatis atau stroke.

Alasan Menangis Tanpa Alasan

1. Depresi

Depresi dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk:

– Gangguan tidur

– Perubahan nafsu makan

– Masalah konsentrasi

– Kelelahan

– Kehilangan minat pada aktivitas

– Perasaan hampa

– Sakit dan nyeri tubuh

– Keputusasaan

– Pikiran untuk bunuh diri

Depresi adalah hal yang umum, dan gejalanya dapat berbeda dari orang ke orang. Beberapa orang mungkin mengalami episode menangis yang tampaknya tidak dapat dijelaskan.

Yang lain mungkin mendapati diri mereka menangis lebih dari biasanya.

2. Kesedihan

Kesedihan datang dalam berbagai bentuk, dan sering menangis dapat menjadi salah satu ciri yang terkait dengan kesedihan.

Orang yang berduka dapat memiliki gejala yang mirip dengan depresi tetapi biasanya tidak termasuk pikiran bunuh diri atau perasaan putus asa.

Namun, kesedihan yang rumit mungkin mirip dengan depresi, seperti halnya kesedihan yang terjadi bersamaan dengan diagnosis depresi yang mendasarinya.

3. Kecemasan

Kecemasan adalah keadaan kompleks yang ditandai dengan kekhawatiran yang intens, panik, dan ketakutan dalam mengantisipasi bahaya yang dirasakan.

Hal ini sering disertai dengan gejala fisik dan kognitif lainnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, orang dengan depresi lebih mungkin menderita kondisi lain, seperti gangguan kecemasan.

Orang dengan kecemasan mungkin merasa kewalahan dan lebih cenderung menangis karena hal-hal yang tampaknya biasa saja.

4. Gangguan Bipolar

Orang dengan gangguan bipolar memiliki suasana hati yang sangat tinggi dan sangat rendah.

Baca Juga :  Cara Tepat Keramas Supaya Rambut Lebih Berkilau dan Sehat

Bersamaan dengan perubahan suasana hati yang tidak dapat diprediksi ini, mungkin muncul ledakan emosi, termasuk menangis.

Ada dua tipe utama bipolar:

– Bipolar I

Melibatkan episode manik yang berlangsung setidaknya selama seminggu dan mungkin disertai dengan periode episode depresi yang terpisah.

Beberapa orang dengan bipolar ini juga mengalami gejala manik dan depresi secara bersamaan.

– Bipolar II

Melibatkan periode depresi dan hipomania, di mana fase mania tidak separah pada bipolar I. Tidak semua orang dengan bipolar memiliki rasio fase mania dan depresi yang sama.

Beberapa orang mungkin memiliki gejala gangguan bipolar tetapi tidak sesuai dengan kategori ini.8

5. Hormon

Air mata Anda terdiri dari lebih dari sekadar air dan garam.

Ada beberapa bukti bahwa air mata emosional (berbeda dengan air mata yang terbentuk sebagai respons terhadap hal-hal seperti menguap) mengandung zat seperti hormon dan prolaktin.

Perubahan hormonal dapat menjelaskan mengapa beberapa orang tampaknya menangis tanpa alasan.

Terkadang, perubahan hormon adalah hal yang wajar. Misalnya, orang yang sedang hamil mungkin lebih mudah menangis.

Lonjakan hormon akibat kehamilan adalah hal yang umum, begitu pula perubahan pasca persalinan.

Terkadang, perubahan hormonal yang menyebabkan menangis merupakan bagian dari kondisi yang mendasarinya, seperti gangguan disforia pramenstruasi (PMDD).

PMDD dapat menyebabkan:

– Menangis tanpa sebab

– Menangis berlebihan

– Suasana hati berubah-ubah, depresi, dan kecemasan

– Perubahan nafsu makan

– Perut kembung, kram

– Sakit kepala dan nyeri badan

Gangguan ini biasanya muncul sekitar seminggu sebelum menstruasi. Gejala biasanya mereda selama menstruasi.

Beberapa orang mungkin juga merasa lebih emosional saat menstruasi karena perubahan hormon.

6. Afek Pseudobulbar (PBA)

Penyakit neurologis juga dapat menyebabkan menangis tanpa sebab. Ketika menangis disebabkan oleh gangguan otak, hal itu disebabkan oleh kondisi fisik dan bukan karena alasan lain.

Baca Juga :  Manfaat Nonton Konser untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Pseudobulbar affect (PBA) adalah gejala dari banyak penyakit neurologis, termasuk:

– Cedera otak

– Tumor otak

– Demensia

– Multiple sclerosis

– Penyakit Parkinson

– Stroke

Orang dengan PBA juga dapat mengalami ledakan emosi acak lainnya, termasuk kemarahan. Perubahan emosi yang cepat juga mungkin terjadi.

7. Stres

Beberapa orang mungkin lebih mudah menangis ketika mereka menghadapi tingkat stres yang lebih tinggi dalam hidup mereka, tetapi tidak jelas mengapa hal itu dapat terjadi.

Beban berlebihan dan kurang tidur mungkin menjadi bagian dari masalah tersebut.

Sebuah studi tahun 2020 mengevaluasi apakah menangis membantu orang untuk mengatasi stres dan menemukan detak jantung yang lebih lambat.

Serta pernapasan yang lebih tenang pada orang yang menangis dibandingkan dengan mereka yang tidak menangis dalam penelitian tersebut.

Ini mungkin berfungsi sebagai respons penenangan diri.

Namun, tidak ada perbedaan dalam kadar hormon kortisol terkait stres atau kemampuan mereka untuk melanjutkan tugas yang penuh tekanan. (Fahma Ardiana)

Share:

Related Post

Leave a Comment